– Toge merupakan salah satu jenis sayur yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai kandungan gizi sebagai manfaat toge, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah risikonya untuk kesehatan. Umumnya di kawasan Asia, termasuk Indonesia, toge dibuat dari kacang hijau. Meski ada pula toge yang terbuat dari kacang kedelai. Umumnya, proses kacang menjadi toge diperlukan waktu sekitar satu minggu.
1. Memecah dan meningkatkan nutrisi
Seorang ahli gizi menuturkan, proses pertumbuhan biji menjadi toge (sprouting) merupakan proses memecah bentuk biji-bijian. Ahli gizi lain menyebutkan, proses tersebut juga berarti meringankan kerja sistem percernaan dalam tubuh sekaligus membantu penyerapan zat besi, vitamin C, dan zinc yang terkandung di dalam toge. Itu sebabnya toge bisa menjadi pilihan tepat untuk yang mengalami gangguan pencernaan, ataupun yang memiliki reaksi sensitivitas terhadap biji-bijian.
Selain
memecah bentuknya, proses sprouting juga dapat meningkatkan kadar asam amino
lisin yang dikandung biji asal toge, menurut sebuah studi. Peningkatan lain
adalah jumlah serat kasar hingga hampir dua kali lipat pada toge berusia 5
hari. Selain itu, sprouting tampaknya juga memicu peningkatan asam lemak
esensial, kelompok vitamin B, Vitamin E, dan karotenoid yang dapat diubah tubuh
menjadi vitamin A. Sprouting diduga turut meningkatkan efektivitas mineral yang
dikandung biji toge.
2. Hindari
Konsumsi Toge Mentah
Toge biasa ditumis, menjadi pelengkap isian spring roll, ataupun dimasak dengan microwave. Nyatanya, toge memang disarankan untuk disajikan setelah dimasak. Toge yang dijual dipasaran, memiliki kemungkinan mengandung bakteri Salmonella. Infeksi yang disebabkannya dapat menimbulkan gejala sakit perut, diare, sakit kepala, pusing, muntah, dan demam. Selain itu, ada pula risiko toge terkena bakteri Eschericia coli yang juga dapat menyebabkan infeksi.
Toge biasa ditumis, menjadi pelengkap isian spring roll, ataupun dimasak dengan microwave. Nyatanya, toge memang disarankan untuk disajikan setelah dimasak. Toge yang dijual dipasaran, memiliki kemungkinan mengandung bakteri Salmonella. Infeksi yang disebabkannya dapat menimbulkan gejala sakit perut, diare, sakit kepala, pusing, muntah, dan demam. Selain itu, ada pula risiko toge terkena bakteri Eschericia coli yang juga dapat menyebabkan infeksi.
Kemungkinan
hal itu disebabkan pemilihan biji yang kurang higienis, sanitasi yang kurang
baik, ataupun terkontaminasi saat proses sprouting. Selain itu, kondisi hangat
dan lembap selama proses perubahan kacang menjadi toge juga dapat membantu
bakteri tetap hidup.
Untuk
mengonsumsi toge secara aman, lakukan hal-hal sebagai berikut.
- Cium bau toge yang akan Anda beli. Jika toge masih segar, seharusnya tidak berbau. Hindari jika timbul bau tak sedap dari toge.
- Segera masukkan toge ke kulkas atau lemari pendingin. Namun, simpan terpisah toge mentah dari sayur lain, untuk menghindari kontaminasi.
- Cuci bersih toge serta sayur dan buah-buahan lain, hal ini untuk menghilangkan bakteri yang berbahaya.
- Hindari konsumsi toge mentah. Masak toge hingga benar-benar matang yang ditandai dengan air mendidih.
- Penting diperhatikan, toge mentah sama sekali tidak boleh dikonsumsi anak-anak, wanita hamil, lanjut usia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Banyak
nutrisi penting yang dapat diperoleh dari manfaat toge, namun pastikan konsumsi
toge keluarga Anda tetap aman. Demikian informasi tentang Cara Mengonsumsi, Manfaat Dan Bahaya Toge , Semoga bermanfaat.
Yuk Bantu
bagikan Informasi ini, Raih kebajikan dengan memberikan informasi ke sesama.